Catatan



Aku berada di tengah-tengah orang dalam perjalanan pulang. Raut mukanya lelah dan masam. Disenggol sedikit, marah. Hampir setiap hari. 

Memangnya hari ini kamu dapat apa? Apakah rasa lelah yang jadi oleh-oleh rumah atau PR setumpuk yang harus selesai malam ini juga? Rasanya kok miris ya.. 

"Sedih banget sih aku, tiap hari pergi pagi, pulang malem cuma capek doang. Belum dimarah-marahin orang, meeting ga kelar-kelar, kadang lembur, gaji segitu-segitu aja"
"Kasihan banget sih aku tiap ketemu dosen disuruh ini itu, minta aneh-aneh, tugas bejibun" 
Daan banyak lagi. 

Iya miris.. tapi gimana ya, ga enak. Di hati jadi ada yang selalu mengganjal. Kita emang bener-bener harus mulai berhenti mengasihani diri sendiri. Karena tidak ada gunanya kan? Kita malah melemahkan diri ini. Keberanian, keyakinan dan semangat makin terkikis. Adanya memunculkan ketidakberdayaan dan frustasi. 

Kalau mau mengasihani, kasihani saja perasaan kita yang belum sepenuhnya bersyukur. Kasihani diri kita yang tidak yakin atas kemampuan yang diberikan Allah buat kita. Allah kan tidak pernah memberi cobaan diluar kemampuan hambaNya. 

Nikmati prosesnya. Capek, wajar. Sakit hati, tidak apa-apa. Takut, manusiawi. Catat semuanya sebagai pembelajaran. Supaya diri kita makin kuat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Membuatku Bertahan

Air Mata Terjun Bebas

Jujur ini... sakit