Postingan

Menampilkan postingan dengan label kembali padanya

Di Sudut Kegelapan

Gambar
"Kamu cantik luar biasa. Berdiri setegak Gunung Himalaya, teduh seluas pohon taebuya. Kau adala h berlian. Meski banyak orang mencaci, berbagai suara menjatuhi, dan bisik-bisik yang menyalahi. Kau indah dan bercahaya. Tenang dan tidak goyah." Suara itu bergema di seluruh ruangan gelap. Aku hampir terjatuh mendengarnya. Mendengar cermin itu berbicara ketika bola mataku menghadapnya. Saat itu pantulannya memang tetap diriku apa adanya. Lama-kelamaan berubah visi menjadi sosokku yang lain. Mengenakan pakaian bak putri raja yang ikut berperang. Aku yakin sekali, cermin itu yang bersuara. Aku tidak mempertanyakan keanehan ini, justru lebih mencerna kata-kata barusan. Apakah aku benar-benar orang yang mampu berdiri kokoh meski dijejali berbagai rintangan? Apakah aku bisa meneduhkan diri sendiri bahkan orang lain di sekitar? Apakah aku berlian? Brak Ada yang terjatuh di balik kaca bulat usang itu. Langkahku dengan ragu menuju sumber suara. Ternyata ada sebuah papan kayu dengan ukir

Kejadian di Malam Hari

Gambar
Malam ini aku berjalan di lorong sebuah rumah sakit. Begitu sunyi, gelap dan hanya detik jarum jam yang terdengar. Bau obat pun begitu melekat. Aku intip satu per satu kamar yang lampunya juga dimatikan. Beberapa pasien tertidur dengan tenang, ada pula yang sesekali merintih kesakitan.  Langkahku menuju ke bagian ICU. Tanpa ragu memasuki ruangan itu. Suster dan dokter jaga sedang duduk sambil mengecek kondisi pasien dari kejauhan. Aku pun mendekati satu tubuh yang terkulai lemas dengan berbagai alat bantu napas.  Air mata ini tidak bisa keluar, sekalipun perasaanku begitu hancur melihatnya. Seseorang yang badannya digerogoti penyakit ini akhirnya tumbang di atas kasur putih seukuran badan. Memang manusia punya batasnya.  Ada guratan cahaya tak begitu terang dari balik celah tirai jendela besar. Jendela inilah yang menghubungkan pasien dengan penjenguknya. Aku pun menghampirinya perlahan. Ternyata ada dua orang yang tertunduk pilu. Seorang wanita yang tak henti-hentinya berdzikir dan se

Kembali

Semua MilikNya akan Kembali  Kita paham bahwa dunia ini adalah sementara dan apa yang ada pada diri kita adalah titipan yang tidak permanen. Bisa kembali suatu waktu. Karena, kita juga tahu kalau semua adalah milik Allah. Ia tempat kita datang dan Ia lah tempat kita kembali. Jadi bagaimana? 1. Menjaga dengan sebaik-baiknya apa yang kita punya saat ini Sesuatu akan lebih berharga jika sudah tiada (bisa hilang, rusak, pergi dan lainnya), maka biasanya kita akan sedih dan menyesali. Maka dari itu, bagaimana kalau kita selalu menjaganya dengan baik dan merawat dengan tulus? Kalau kita punya barang berarti sebaiknya kita letakkan di tempat yang sesuai, menjaganya supaya bersih dan menggunakannya dengan benar. Kalau kita punya suara, maka kita perlu menjaganya dengan tidak sering berteriak-teriak, meminum minuman yang tidak baik untuk tenggorokan dan makan makanan yang benar. Kalau kita punya orang tua, maka sayangilah mereka perlihatkan bahasa sayangmu dengan caramu sendiri, doa