Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Merawat Jiwa

Gambar
Merawat diri perlu, merawat jiwa harus. Biar kita gak capek berkepanjangan. Mengumpulkan energi untuk lompatan yang lebih tinggi.

Pelajaran

Gambar
Apa yang sesungguhnya kita pelajari dalam kehidupan ini? Kita belajar mengenai cinta. Tapi masih merasa harus memiliki dan menguasai. Kita belajar kebersamaan. Tapi masih mengekang, masih merasa kesepian dan cari perhatian. Mencari arti asli dari pelajaran hidup, itulah tantangannya.

Tahan (Sebentar)

Gambar
Sabar.  Jangan sedih. Jangan marah. Kita mesti melatih diri untuk melihat sesuatu dari berbagai sisi biar kita bisa 'legowo' . Jangan memandang sesuatu dari satu sisi saja. Contoh : Sisi dirimu. Walaupun kita tau bahwa kita sudah berusaha sebaik mungkin. Kita udah capek-capek dateng pagi, eh yang lain telat. Kita udah ngantuk-ngantuk ngerjain tugas kerjaan, eh yang lain lagi makan-makan. Kita udah berusaha tepat waktu, yang lain malah sibuk sendiri atau gak ada kabarnya. Coba pahami yang lain, kondisi orang lain. Mereka juga bekerja keras, tapi kamu tidak tahu. Mereka  juga sama-sama capek berusaha, tapi kamu tidak tahu. Jadi gakpapa kan kalau mereka juga tidak paham kerjamu?  Wajar emang kalau kita ngerasa seperti 'dirugikan', 'tidak dihargai', 'diabaikan' atas apa yang kita lakukan. Terus ngebuat kita sedih bahkan kesal. Gakpapa, namanya juga manusia.  Tapi kenapa kita sedih? Mau marah ke siapa? Mau nyalahin apa? Biar aja A

Catatan

Gambar
Aku berada di tengah-tengah orang dalam perjalanan pulang. Raut mukanya lelah dan masam. Disenggol sedikit, marah. Hampir setiap hari.  Memangnya hari ini kamu dapat apa? Apakah rasa lelah yang jadi oleh-oleh rumah atau PR setumpuk yang harus selesai malam ini juga? Rasanya kok miris ya..  "Sedih banget sih aku, tiap hari pergi pagi, pulang malem cuma capek doang. Belum dimarah-marahin orang, meeting ga kelar-kelar, kadang lembur, gaji segitu-segitu aja" "Kasihan banget sih aku tiap ketemu dosen disuruh ini itu, minta aneh-aneh, tugas bejibun"  Daan banyak lagi.  Iya miris.. tapi gimana ya, ga enak. Di hati jadi ada yang selalu m engganjal. Kita emang bener-bener harus mulai berhenti mengasihani diri sendiri. Karena tidak ada gunanya kan? Kita malah melemahkan diri ini. Keberanian, keyakinan dan semangat makin terkikis. Adanya memunculkan ketidakberdayaan dan frustasi.  Kalau mau mengasihani, kasihani saja perasaan kita yang belum sepenuhnya ber

Sia-Sia

Sia-sia ? Benarkah? Pernah gak sih ngelakuin sesuatu tanpa tahu akan berhasil atau ngga? Pernah juga gak mengerjakan sesuatu yang sampai sekarang belum ada buahnya? Capek? Pasti Kecewa? Bisa jadi Bertanya-tanya? Jelas Ragu? Jangan! Mungkin sebagian kita ada yang dituntut untuk mencapai sesuatu, tapi sampai sekarang belum berhasil. Ada juga yang sedang berusaha mengerjakan sesuatu terus-terusan dan malah terlihat gak ada feedback untuknya sampai sekarang belum membuahkan apa-apa.  Tidak apa-apa kecewa dan sedih. Itu wajar. Banyak orang mencemooh. Wajar. Keluarga menuntut ini-itu. Sudah biasa. Boleh diambil pusing, tapi sebentar saja. Harus bangkit lagi. Kita kan memang hidupnya harus turun-naik. Kalau sedang turun, nikmati sebentar, keluhkan pada Allah terus naik lagi deh.  Gampang (?) sulit sih, tapi harus dicoba.  Kita harus selalu ingat bahwa usaha tidak pernah membohongi hasil. Kalau belum ada hasilnya berarti belum saatnya. Teman, apa yang kita lakukan in

Dia dan Kaca Mata

Aku melihat dia berjalan menuju gedung bertingkat di seberang sana. Jalannya tegap dan biasa saja. Kemeja hitam, celana jeans casual, sepatu kets. Mengenakan kacamata. Rambutnya pendek tidak disisir hanya dirapihkan. Sedikit-sedikit menyapa. Aku sih ya melihat saja. Sembari minum segelas jus stroberi duduk di halte bus. Membenarkan kacamata. Berganti arah pandangan ke arah bus datang. Tak lama, naiklah aku kedalam bus yang akan mengantarkanku pada rumah. Tiba-tiba dia dan kacamatanya masuk kedalam bus dengan keadaan terengah-engah. Matanya mencari tmpat duduk yang kosong. Tepat disebelahku. Biasa saja. Kami sama-sama duduk dalam diam. Tapi mengapa hati tak bisa diam? from  Dia dan Kaca Mata  (my tumblr) Aku berniat menuju gedung bertingkat itu. Kalau-kalau aku bertemu dengan seorang berkaca mata dengan gaya retronya. Baru sekali lihat, aku rasa aku sudah terpikat olehnya. Tidak tahu kenapa. Rambutnya panjang yang nanggung, berwarna hitam dan lurus. Karena tidak paham ma

Kembali

Semua MilikNya akan Kembali  Kita paham bahwa dunia ini adalah sementara dan apa yang ada pada diri kita adalah titipan yang tidak permanen. Bisa kembali suatu waktu. Karena, kita juga tahu kalau semua adalah milik Allah. Ia tempat kita datang dan Ia lah tempat kita kembali. Jadi bagaimana? 1. Menjaga dengan sebaik-baiknya apa yang kita punya saat ini Sesuatu akan lebih berharga jika sudah tiada (bisa hilang, rusak, pergi dan lainnya), maka biasanya kita akan sedih dan menyesali. Maka dari itu, bagaimana kalau kita selalu menjaganya dengan baik dan merawat dengan tulus? Kalau kita punya barang berarti sebaiknya kita letakkan di tempat yang sesuai, menjaganya supaya bersih dan menggunakannya dengan benar. Kalau kita punya suara, maka kita perlu menjaganya dengan tidak sering berteriak-teriak, meminum minuman yang tidak baik untuk tenggorokan dan makan makanan yang benar. Kalau kita punya orang tua, maka sayangilah mereka perlihatkan bahasa sayangmu dengan caramu sendiri, doa