Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Sepeninggalmu... (pt.1)

Hai.. Selamat Siang Aku udah kepikiran untuk menuliskan ini sekitar tanggal 3 Oktober 2018 lalu, tapi baru kesempatan untuk menulisnya. Dan dipending gara-gara gak kuat, dilanjutkan lagi di 30 Agustus 2019. (lama juga) dan berlanjut lagi di 2 Februari 2020, berkali-kali aku gak kuat nulisnya.  Kali ini aku akan menulis sejujur-jujurnya, tidak ada perumpamaan, tidak ada nama samaran, tidak ada paksaan, tidak ada yang dilebihkan atau dikurangkan.  Tidak ada judul  Aku ingin menulis, bagaimana kejadian saat adikku pergi salamanya. Bukan mengingat-ingat, bukan tak rela, bukannya cengeng, bukannya ingin mencari simpati, bukan mencari teman, bukan ingin dibaca. hanya saja, aku pikir, ini menjadi tulisan yang paling jujur diantara tulisan yang lain. yaa. ini yang pertama.  Teman-teman yang sudah pernah kehilangan, mungkin kita sama-sama merasakan, kehilangan yang sesungguhnya. totally, benar-benar hilang.  Oke, aku mulai saja.  Namanya Zati Hanani Sekar Arini.  mulan

Jujur ini... sakit

Rasanya sakit. Rasanya hati remuk. Ga sanggup, ga kuat. Mau nangis, tapi malu kalau ketahuan. Melihat orang-orang yg rajin bekerja banting tulang, panas-panasan, berkeringat, penampilan seadanya. Pakai baju yang warnanya udah pudar, sepatu usang, jaket lusuh. Banyak banget diluar sana, di indonesia. Tapi diantara mereka yang keras bekerja, ada yang suka berpuasa, entah senin kamis, atau puasa daud atau puasa tengah bulan atau puasa sunnah lainnya yang rutin dilakukan. Makan atau buka puasa yang sederhana, biasanya nasi bungkus atau air mineral gelas. Tau begitu, bikin hati ini tambah sakit aja. Aku ga membanding-bandingkan, tapi kalau dilihat, warna bajuku belum pudar, sepatu juga tidak usang, jaket tidak lusuh dan makanan sederhana lebih sedikit. Ada lagi yang membuatku gakuat. Beberapa dari mereka, baik sikap dan hatinya, ramah, rajin sholatnya. Dan yang membuat tambah tidak sanggup adalah bahwa aku tidak bisa berbuat apapun untuknya. Aku cuma bisa melihatnya saja dan berdoa untuknya

Hujan disini

Hujan di sini Hujan memang paling bisa jadi berbagai alasan. Berselimut, melambat, berhenti, dan berterus terang. . Ia menjadi kebahagiaan bagi bumi, bagi tanah-tanah tandus, bagi hati yang memanas, bagi jiwa yang terburu-buru. Ia melenyapkan berbagai kekhawatiran akan kekeringan, ide yang mampet dan perlombaan. Tapi hujan, di sisi lain, malah memunculkan kekhawatiran - keraguan yang lain. Hmm.. coba utarakan aja, biarkan hujan turun dan membersihkan semuanya :)

Tidak tahu apa yang diperjuangkan

Kita berjalan maju tapi tidak tahu apa yang sedang dituju. Maksudnya, hidup sejalur dengan arus. Mau kemana?  Mungkin kita begini karena "terpaksa" mengesampingkan mimpi-mimpi sampai lupa kalau kita punya impian. Meninggalkan cinta cita karena keadaan yang "tidak bisa" kita ubah dengan mudah.  Mimpi, itu apa? Tujuan hidup? Kalau begitu apa tujuan hidupmu? "Menjadi manusia" yang masuk ke surga.. cakep juga.  Kawan, mimpi itu bukan cuma apa yang mau kita capai di dunia, tapi juga di alam kekal nanti. Iya kan? Jadi gak apa-apa kalau kita gatau apa yang sedang kita perjuangkan sekarang untuk "hidup" di saat ini. Gak apa-apa kalau impian indah kita harus pupus karena keadaan yang "lebih bisa" kita kerjakan. Gak apa-apa kalau kamu cuma bisa ikuti arus untuk bertahan di dunia.  Tapi bukannya hidup tanpa tujuan itu akan terasa hampa? Baiklah, bagaimana kalo kita ingat lagi? Lakukan apa yang bisa dilakukan untuk Allah, berjalan di jalur yang

Jalan Berliku

Jalan berliku-luku, ada batu-batu dan kita mengeluh. Kita merasa salah karena sudah memilih jalan yang ini. Bagaimana bisa kita melewatinya? Bagaimana bisa kita berjalan sampai akhir? Bisa, kita bisa. Mengeluh mah wajar, lelah apalagi, kalo capek istirahat dulu. Tapi yang terpenting balik lagi padaNya. Libatkan Allah dalam semua pekerjaan kita, usaha-usaha kita, segala langkah kita.  Karena memang masalah, tantangan, kesulitan itu akan selalu ada dalam perjalanan ini. Tapi kalo ada Allah bukannya semua akan terasa ringan? Jalan lurus itu ada.. yaitu jalan yang diluruskan. Jalan yang berkelok tapi terasa lurus, jalan bergerigi tapi terasa mulus.. Karena Ia lah yang memudahkan dan kita harus mempercayaiNya.

Kewalahan

Ada yang gagal lolos pns, ada yang terpaksa kuliah di univ A karena gak keterima univ impian. Ada yang stress nganggur, ada juga yang lelah karena sering lembur. Ada yang semua usahanya gagal, ada yang kebingungan memilih antara dua hal yang sama2 urgent dan ga bisa ditinggal. Kewalahan, jiwa dan raga ini kelelahan. Terus kita mau seharian nangis di pojokan kamar? Atau gak mau ngapa2in karena terus2an meratapi nasib, atau mau keluar dari kehidupan?  Gak apa2 sih, sebagai respon awal kita wajar buat sedih, marah, kecewa dan hal2 sejenisnya. Dan setiap orang punya caranya masing2 untuk merespon kejadian buruk dalam hidupnya. Ya gapapa, bebas juga. Mau kayak apa dan seberapa lama.  Tapi apa mau terus-terusan begitu? Kita berhak menangis, marah2, atau istirahat dulu (sejenak). Tapi kita juga wajib cari solusinya kan?  Minta tolong sama Allah yuk.. Ia kan Maha Baik. Dan buat orang bersabar, berjuang dan berpasrah, Allah akan kasih semua kemudahan. Bisa aja lewat teman, lewat keluarga, a

Jalan Buntu

Buntu Buntu? Wait..waitt seriously ? Yakin buntu, gak salah lihat kan? . Oke kita stuck, skakmat karena di depan kita jalan terpalang. Kalah. Hal ini diluar dugaan, tidak sesuai rencana. Bagaimana bisa jalan menuju impian nyatanya malah membawa kita pada kekosongan Kita kaget, sedih, dan marah. Mau kemana lagi? Mau gimana lagi? Apa benar ini buntu? Padahal kita masih berharap, masing ingin sampai pada tujuan Eh ada jalannya kok, jalan yang lain. Bukan jalan yang ini. Karena jalur menuju cita-citamu tidak cuma satu. Ada banyak jalan, kita pilih yang mana? Kalau yang satu mentok, ambil jalan yang lain.  Rasa2nya gak ada jalan lagi? Bukan begitu, ada kok cuma kita belum menemukannya, ada cuma kita belum tahu. Kalau begitu, yuk minta sama yang kasih jalan. Minta petunjukNya, minta supaya kita bisa lebih bersabar. InsyaAllah semua ada jalannya~