Sendiri (an)



Kita memang lahir sendiri, hidup sendiri dan mati sendiri. Tidak ada orang yang benar-benar peduli. Sepedulinya orang tua kita, ia juga manusia yang sendiri(an). Memangnya kenapa? Bukannya memang nantinya kita akan sendirian? Harusnya bukan masalah.

Kesepian? Jelas
Sedih? Mungkin

Saking kesepiannya kadang kita suka mencari perhatian orang lain, bikin yang aneh-aneh, ngelakuin hal yang nggak-nggak. Mungkin memang akan ada yang peduli, tapi hanya sesaat. Kita mau cari apa lagi?

Tidak perlu bersedih hati kalau merasa sepi. Malah kita yang capek sendiri. Pusing sama kesendirian, galau sama diri sendiri. Dengan harapan palsu yang ditujukan pada sesama makhluk Tuhan. Kenapa kita tidak coba berpikir lebih luas, lebih positif?

Seperti apa?
Tahu sepertinya.

Kan kita punya Allah. Kalau mau cari perhatian, cari perhatiannya Allah aja yuk. Cari cinta dan ridho Nya. You Never Walk Alone. Jangan bersedih. Kita sama-sama belajar untuk memahami bahwa kita tidak akan pernah sendirian dan ditinggal sendiri. Tersenyumlah, karena Allah bersama kita. Jangan takut, jangan cemas karena Allah membersamai. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Membuatku Bertahan

Air Mata Terjun Bebas

Jujur ini... sakit