Air Mata Terjun Bebas
Akhir-akhir ini (mungkin sekitar 4 bulan-an) aku tidak pernah menangis. Dulu biasanya menangis karena hal-hal miris yang terjadi di hidup ini. Kau mungkin merasakannya juga. Seperti resah akan masa depan yang tidak pasti, tidak tahu akan dibawa kemana karir ini, atau pengasilan yang tidak juga bertambah. Sementara aku tahu benar bahwa orang-orang di luar sana sudah kuliah fast track S2 ke S3, atau kuliah di luar negeri, atau karyawan yang bergaji tinggi, ada juga freelancer yang tidak sepi proyek. Jelas-jelas mengetahui itu semua bagai mala metaka. Padahal kita tahu kalau membandingkan diri dengan orang lain pasti tidak ada habisnya. Itu membuat kita terus merasa kurang dan merana. Bahkan jadi penyakit mental, hati, fisik, semuanya. Iya, dulu aku sering menangis karena hal-hal itu. Akhirnya diri ini mulai terbiasa, aku menangis bukan lagi karena hasil membandingkan diri dengan orang lain/ teman dekat/ saudara dan lainnya. Aku menangis karena aku belum juga (merasa) berhasil. Aku membe