dear.....


Dear you,
Hai.. apa kabar? Sudah berapa tahun sejak terakhir kali kita bertemu yaa. Aku gak bisa membayangkan apa jadinya jika kita masih satu sekolah. Entah menyenangkan atau malah sebaliknya. Jujur aja aku bingung mau nulis apa. Hanya saja aku hanya ingin memperbaiki kejadian waktu itu.
Seharusnya kau tau maksudku. Oke aku hanya ingin berterimakasih, karena kau ‘mendominasi’ hari- hariku. Sungguh itu menyenangkan kok. Gak habis pikir kenapa aku bisa sedekat itu hehe. Kata Sera –kau ingat kan? Yang biasa aku panggil soulmate, dia bilang aku anak aneh jarang bahkan gak pernah ngerasa suka sama orang, yaaa aku gk terlalu mempedulikan itu sebenarnya. Tapi dia bilang lagi bahwa jangan –jangan kalo aku beneran suka sama orang itu bakal lama. Hahaa aku ketawa mendengarnya. Yaah mungkin ada benarnya tapi entahlah.
Aku ingat kau itu orang paling menyebalkan yang pernah aku temui. Sok, iseng, cuek, jutek, seneng bikin orang kesel. Kau tau aku hampir gak waras hmm sampe 3 kali gara-gara apa yang kau lakukan. Dasar orang aneh, sok tau. Tapi aku yakin kau orang baik. Sungguh. lebih dewsa dan sabar ngadepin orang-orang ‘aneh’ atau kekanakan disekitarmu.
   Yaaa tentunya aku juga ingin minta maaf. Maaf karena apapun. hmm maaf membuatnya terlalu rumit. Sebenarnya aku tidak bermaksud sama sekali. Bahkan aku bingung. Terlambtkah kalau aku bilang “semua akan baik- baik saja”?. Awalnya mungkin aku yang bersikap aneh, tapi kenapa jdi kau yang aneh?. Aku gak ngerti. Atau bahkan semua biasa saja tapi aku yang tidak memahami?. Kau tau ini sangat berbeda. Maaf jika ini benar- benar menyulitkan. Bahkan sampai saat ini.
Melepas bukan berarti menghilang bukan? Entahlah mungkin aku pula yang tak berani nampak didunia membuat diriku menghilang dengan sendirinya. Melepas bukan berarti berpisah bukan? Kerena aku takut ia akan pergi dan pergi berarti terlupakan. Melepas bukan berarti tanpa pamit bukan? Kerena mengira-ngira lebih melelahkan dibanding mencari tau. Kenangan itu jangan dilupakan bukan? Biarlah ia tersimpan di kotak mungilnya.
Hmm baiklah mungkin cukup dulu. Daaah~ sukses selaluu! Aku yakin kau akan jadi orang hebat!
Remembrances,
Reinars

‘apa yang dipikirnya dasar anak kecil, gak pernah berubah’.  Alsena hanya meratapi surat yang baru dibacanya. Bergeming dengan pikirnya. Entah sedih tau gembira. Mimik wajahnya tak mengekspresikan apapun. Emosi pun tak terlukis. Hanya diam. Mungkin ia terenyuh. Lalu dia tersenyum ‘orang teraneh yang pernah ada’.
*real for..... .. ....
18 maret 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Membuatku Bertahan

Air Mata Terjun Bebas

Jujur ini... sakit