Kita Semua Sedang Bertahan Hidup

Kisah seorang pengidap distimia 



Judul: I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki 

Penulis: Baek Se Hee

Penerbit: Penerbit Haru

Tahun Terbit: Desember 2019 (Cetakan ke-4)

Tebal: 236 hlm.


"Hal apa yang aku inginkan? Aku hanya ingin mencintai dan dicintai. Dengan nyaman, tanpa rasa curiga" (hal. 186)


Buku best seller di Korea Selatan ini karya seorang pengidap distimia (depresi ringan berkepanjangan) bernama Baek Se Hee. Ia merupakan seorang lulusan sastra yang telah lima tahun bekerja di sebuah penerbitan. 


Kenapa aku beli dan baca buku ini? Karena penasaran dengan judul yang menggelitik. Kesan yang tampak dari buku ini adalah "aku ingin mati saja, tapi juga ingin makan jajanan kue beras." Rupanya saat sudah tidak ingin hidup justru sebenarnya kita sedang bertahan hidup (dan masih ingin hidup dengan alasan yang sederhana).


Isi buku ini lebih ke percakapan antara penulis dengan psikiater secara apa adanya dan ditulis ulang dari rekaman. Tidak ada yang ditambah-tambahkan. Lewat buku ini aku jadi tahu bagaimana seseorang berjuang dan berproses menuju kesembuhan mental yang lebih baik. Yap, butuh proses lama. Hal ini karena kebanyakan pertanyaan dan masalah yang muncul di sini terasa berulang-ulang.


Ada istilah-istilah psikologis yang hadir. Tentu, jadi nambah ilmu. Tidak perlu khawatir karena bahasanya mudah dipahami. Sebenarnya bacanya juga mengalir aja, meski aku butuh waktu agak lama untuk menyelesaikannya. Selain ingin meresapi, aku juga lebih berhati-hati dalam memahami perasaan dan kondisi si penulis.


Dari kisah Se Hee dengan psikiaternya, dia didiagnosis mengidap kecenderungan obsesi pada penampilan dan penilaian orang lain. Menarik banget, karena zaman sekarang aku pikir banyak yang merasakan hal yang sama. Sehingga relate dengan kehidupan sehari-hari. 



Kita sama-sama ingin mencintai dan dicintai dengan nyaman. Tidak ambil pusing dengan penilaian orang lain dan tidak memandang negatif penilaian orang lain. Se Hee juga ingin lebih mengenal diri sendiri. Menunjukkan sisi gelap dan terangnya secara bebas tanpa khawatir akan cibiran. Tidak ingin merasa terintimidasi dan rendah diri. 


Karena, "hanya ada satu 'aku' di dunia. Dengan begitu aku adalah sesuatu yang amat spesial. Diriku adalah yang harus aku jaga selamanya. Diriku adalah sesuatu yang harus aku bantu dengan perlahan, kutuntun selangkah demi selangkah dengan penuh kasih sayang …" (hal. 111) 


Selain percakapan, buku ini juga menampilkan isi pikiran Se Hee selama melakukan pengobatan. Aku memang tidak melihat adanya solusi dari buku ini. Tetapi, bisa merasakan bagaimana perjuangan untuk tidak lagi depresi. Perjuangan Se Hee memang masih panjang karena akan berlanjut di buku ke dua nya. 


Banyak kutipan yang ngena banget dan dibantu dengan highlight warna pink di buku sehingga lebih mudah menemukan kutipan tersebut. Cocok kok dibaca sambil meresapi apalagi buat kita-kita yang suka insecure.  


Aku beli online di salah satu market place (Shopee: Buku I Want to Die but I Want to eat Tteokpokki) dan sekarang udah ada buku keduanya juga. Selain beli online, di toko buku terdekat juga tersedia dengan harga Rp.99.000,-


Enjoy  






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Membuatku Bertahan

Air Mata Terjun Bebas

Jujur ini... sakit