Pikirku, Pikirmu

Menunggu hujan. Satu persatu memori beriak membentuk rasi yang abstrak. Aku bilang, " Hujan jangan berhenti.". Kau bilang, " Ayolaah hujan capat reda.". Sungguh miris. Aku berucap, " Wahai hujan, kemarilah sapu semua hal yang ada hari ini.". Kau berkata, " Hujan, jangan datang, aku tak mau melupakan kenagan hari ini.". Aku meringis, "Ku mohon tetaplah disini hujan, temani aku dalam kehampaan.". Kau berharap, "Hujan, pergilah, lepaskan aku dari belaian dingin hari ini.". Hujan akan lakukan semuanya sesuai rencana. Pikirku menjadi filosofi, akan banyaknya hati yang berharap turunnya hujan ataupun yang tak ingin membiarkannya membasahi bumi jiwa ini. Banyak orang yang merangkul hujan seakan menggengam cintanya agar tak lari. Banyak raga yang merindu hujan ataupun melupakannya. Aku yakin itu aku, kau, dia dan mereka yang ada diantaranya. Sekalipun hujan ia akan tetap ada walaupun harus menghilang.


*aduuuuh kalo mau jujur, kenapa hari ini berasa sedih yaaa? ada sesuatu yang aneh terjadi lagi hari ini...aku sendiri bingung, hanya saja agak sesak :(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Membuatku Bertahan

Air Mata Terjun Bebas

Jujur ini... sakit