mine

    Rasa
lihat  awan tersandung
mengeluarkan asa tak terlihat
hanya diri yang mendung
datang pada rembulan pekat

mata sayu ingin meraung
hati letih telah mematung
telinga kerap tertutup rebung
kulit sepi tak kunjung rasa
**********
hah
dimata itu tersirat luka
dihati itu tersurat kata
rauk tangan mengayomi
luluh lantah kegelapan

lapang jiwa manepis
lirih berganti menyakitkan
air mata terbawa ke hulu
muka basah sayu

desah- desih gelimpangan
tunduk kepala, jari menopang
busung meringkuk tak kuasa
tumpu diri goyah... pedih
***********
Inilah
Indah cakrawala
Lepas mata, terlihat
Harum, di titi buana
Cantik budaya

Sandang-sandang bercorak
Baju-baju sejarah, dongeng
Tarian, topeng mampang

Seni pupus di tepi
Dihadang kuat di hulu
Mulai lagi di khatulistiwa
Inilah seni budaya

Miris
Muka rantai tergolek
Muram durja menatap
Mata hati,ikhlas
Menghapus dosa-dosa
Sangsara api membara
Cacat tubuh kian merekah
Obat-obat kewlahan  
Miris

Hilang

Satu persatu jiwaku lepas dalam diri
Hanya tinggal aku, kami ,generasi
Menyayat hati, sakit perasaan
Membelah dan membiarkan jiwaku lepas
Sedikit demi sedikit mulai terkikis
Sedih memang.. tak kunjung dilupa
Selalu terbanyang semua wajahnya
Kini kami, hanya kami
Tertinggal..
Tapi mereka yakin, kami dilindungi
Kami terjaga
Doa meraka mengalir
Kami dititipkan kepada Yang Kuasa
Sakit..memang sakit
Aku tidak bisa melupakan jiwaku itu
Mereka hilang di tengah samudra
Aku diam tak berkutik
Diiringi linangan air mata
Yang tak kunjung henti jua
-18 feb 2010


2 hari setelah milad huhu sedih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Membuatku Bertahan

Air Mata Terjun Bebas

Jujur ini... sakit