Pada Hari Menetap Hujan

Dari sudut pandangku terhadap layar dan tulisan, ternyata hujan dimana- mana banjir pun ada saja. 
disana mendung. disini hujan ada lagi banjir. Menetap hujan. hebat. jangan salahkan mendung kalau nantinya hujan.jangan salahkan hujan kalau nantinya banjir. dan jangan salahkan banjir kalau nantinya berduka.
yaa ga semuanya berduka sih. nikmati aja
segala sesuatu yang terjadi pasti ada alasannya. gimana kita baik-baiknya menyikapinya.
gimana kita setulus-tulusnya menerimanya. gimana kita sebenar- benar memahaminya.
memang hal-hal seperti itu gabisa asal bicara dan ga mudah untuk melakukannya. tapi ada satu hal yang
mungkin aja bisa menjadi rekomendasi. senyum. mau terpakasa atau ngga setidaknya senyum adalah obat
penawar yang ga butuh resep dan takaran. 
pagi mendung, hujan, tak ada inspirasi, tak ada pikiran, tak ada keinginan
untungnya masih berperasaan
rasa yang berkata "jangan salahkan hujan, atas apa yang terjadi padamu hari ini. jangan salahkan hujan pula,
atas apa yang akan terjadi padamu esok hari. karena hujan hanya turun sebagai Rahmat dari- Nya. Sang Pencipta Rasa Keindahan pada hati hamba- hamba-Nya"




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Membuatku Bertahan

Air Mata Terjun Bebas

Jujur ini... sakit