Hakekatnya

pada akhirnya, aku memang tidak cukup baik dalam lingkaran yang membuatku nyaman. tinggi akan ego, kesenangan dan idealisme. menuntut hal kecil untuk jadi sesuatu yang nyaman bagiku. namun, pada dasanya semua itu hanya untuk diriku sendiri. bukan dari prespektif tiap kepala yang ada didalamnya. bukanlah lagi bisa disebut lingkunan kita tapi lingkungan ku seorang. lalu, ketika semua yang berada dalam lingkunagn idealisme itu mulai melepaskan diri atau bisa dibilang sedang berada diluarnya, aku benar- benar sendiri. hanya sepintas tamu numpang lewat yang cukup menghibur. 
bukti besarnya adalah dengan apa yang tertulis disini. semua tentang aku, aku dan dia ataupun mereka yang aku anggap sebagai kita. padahal bagi mereka mungkin aku hanya aku yang tak lebih dari sekedar ada. memang hakekatnya manusia adalah makhluk sosial. ini berarti makhluk yang membutuhkan makhluk lain dalam segala proses kehidupan yang dijalaninya. tetapi membutuhkan bukan berarti ketergantungan. karena manusia juga tidak akan terlepas dari hakekatnya sebagai makhluk individu. makhluk berego dan menuntut idealisme dirinya dan orang sekitarnya. dalam pandangan lain yang ada dipikiranku makhluk individu adalah makhluk mandiri yang tidak sepatutnya berpangku tangan. makhluk kuat yang bisa bertahan dengan kondisi dan tekanan apapun. makhluk berani yang pantang menyerah. makhluk yang selalu optimis dalam menjalankan proses - proses kehidupannya.
tidak ada yang perlu ditakuti, tidak ada yang perlu disesali. introspeksi dan benahi diri. 
jadi, jikalau merasa sepi itu bukanlah kita sendiri dan tak berarti. penuhi hati dengan cinta pada Ilahi. menjadi diri sendiri menjadi sebuah pribadi yang selalu dinanti. kita tidak akan pernah sempurna karena merekalah yang akan membuat kita sempurna. jangan berputus asa karena setiap kesulitan ada kemudahan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Membuatku Bertahan

Air Mata Terjun Bebas

Jujur ini... sakit